Salah satu keluhan yang sering dialami ibu hamil, terutama ketika usai kehamilannya memasuki usia trimester kedua dan ketiga adalah nyeri punggung. Sakit punggung saat hamil biasanya tejadi di bagian sendi dan otot sekitar panggul dan punggung bagian bawah. Salah satu cara untuk mengatasi nyeri tersebut adalah dengan rutin olahraga, pijat, dan chiropractic. Benarkah ibu hamil aman untuk melakukan terapi chiropractic?

Apa itu chiropractic?

Chiropractic dikenal juga dengan istilah manipulasi tulang belakang. Terapi ini dilakukan dengan memberi tekanan pada persendian tulang belakang menggunakan tangan kosong atau alat bantu khusus.

Sebagian besar pasien dari chiropractic adalah mereka yang memiliki keluhan nyeri punggung. Selain mudah dilakukan, terapi chiropractic juga minim rasa sakit sehingga dianggap aman untuk berbagai kalangan termasuk ibu hamil.

Manfaat chiropractic pada ibu hamil

Dalam teknik chiropractic, umumnya ibu hamil akan diminta untuk berbaring dengan melakukan pose atau gerakan tertentu, lalu terapis chirporactor akan memberi tekanan pada tulang punggung atau persendian yang bermasalah. Kekuatan, tekanan dan kecepatan yang diberikan terapis bergantung pada kondisi kesehatan dan keluhan ibu hamil.

Manipulasi tulang belakang dilakukan untuk mengembalikan kelenturan sendi akibat cedera. Mengembalikan alignment dan keseimbangan sendi panggul dan tulang belakang karena perubahan fisik yang terjadi seiring peningkatan usia kehamilan, juga menjadi salah satu manfaat dari chiropractic. Terapi ini secara umum bertujuan untuk membuat otot mejadi lebih rileks sehingga sendi dapat bergerak dengan baik.

Pada ibu hamil, chiropractic bukan hanya dapat mengurangi nyeri punggung namun juga dipercaya dapat membantu posisi janin yang sungsang untuk kembali ke posisi yang seharusnya menjelang kelahiran. Pijatan yang diberikan di sekitar perut dapat memberi ruang yang lebih leluasa pada janin sehingga mempermudah posisi janin untuk berputar ke arah panggul.

Dilansir dari What to Expect, beberapa manfaat lain dari chiropractor yang dirasakan ibu hamil antara lain dapat mengurangi morning sickness, mengurangi nyeri area tulang pelvis dan sakrum, serta dipercaya dapat memperpendek durasi masa persalinan. Meskipun banyak ibu hamil yang merasakan manfaat chiropractic, namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan pengaruh chiropractic pada kehamilan. 

Amankah ibu hamil melakukan chiropractic?

Dilansir dari Healthline, pada dasarnya ibu hamil aman untuk melakukan terapi chiropractic, namun ada beberapa kondisi bumil yang tidak dianjurkan untuk menjalani terapi ini. Beberapa kondisi yang dianggap berbahaya bagi ibu hamil untuk melakukan chiropractic di antaranya:

• Ibu hamil yang mengalami perdarahan vagina
• Ibu hamil yang mengalami gejala placenta previa (plasenta terletak di bagian bawah rahim) dan placenta abruption (lepasnya plasenta dari dinding rahim)
• Ibu hamil dengan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
• Ibu hamil yang memiliki gejala preeklampsia (tekanan darah tinggi yang bisa disertai dengan gangguan lain pada kehamilan) yang ringan hingga berat

Bagi ibu hamil yang ingin melakukan pijat chiropractic, dianjurkan untuk memilih terapis chiropractor yang khusus menangani kehamilan (prenatal chiropractor). Sebelum melakukan terapi, ibu hamil dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan apakah keluhan yang dirasakan selama kehamilan bisa diatasi dengan terapi chiropractic.

Begitu juga ketika berkonsultasi dengan chiropractor, ibu hamil perlu menjelaskan keluhan dan riwayat kondisi kehamilan agar terapis dapat memilih metode mana yang paling sesuai untuk mengatasi keluhan tersebut.